Nasehat Hebat Orang Terkaya di Dunia


Bukan perkara yang mudah bagi mereka orang-orang terkaya di dunia dalam mencapai kesuksesan. Mereka telah melakukan segala upaya dan usaha bahkan harus melakukan pengorbanan hingga mereka tiba pada titik puncak kesuksesannya. Orang terkaya nomor empat di dunia tahun 2013, Warren Buffet memberi nasehat:

“Jauhkan dirimu dari pinjaman bank atau kartu kredit dan berinvestasilah dengan apa yang kamu miliki"

Serta ingat:
  1. Uang tidak menciptakan manusia, manusialah yang menciptakan uang.
  2. Hiduplah sederhana sebagaimana dirimu sendiri.
  3. Jangan melakukan apapun yang dikatakan orang, cukup dengarkan mereka, tapi lakukan apa yang baik saja.
  4. Jangan memakai merk, pakailah yang benar dan nyaman untukmu.
  5. Jangan habiskan uang untuk hal-hal yang tidak benar-benar penting.
  6. With money:
    You can buy a house, but not a home.
    You can buy a clock, but not time.
    You can buy a bed, but not sleep.
    You can buy a book, but not knowledge.
    You can get a position, but not respect.
    You can buy blood, but not life.
    So find your happiness inside you.
  7. Jika itu telah berhasil dalam hidupmu, berbagilah dan ajarkanlah pada orang lain.”
Orang yang berbahagia bukanlah orang yang hebat dalam segala hal, tapi orang yang bisa menemukan hal sederhana dalam hidupnya dan mengucap syukur. Semoga bisa menjadi orang yang berkelimpahan. Berlimpah iman, ilmu, amal, harta dan manfaat untuk sesama.
Sekedar informasi untuk anda ketahui bahwasanya Warren Edward Buffett lahir di Omaha, Nebraska, Amerika Serikat, pada tanggal 30 Agustus 1930. Kemampuannya menciptakan nilai tambah ini sudah kelihatan sejak kecil. Ketika berumur 11 tahun ia hanyalah seorang loper koran, tapi ia memanfaatkan waktunya juga untuk keliling lapangan golf, mencari bola golf yang hilang, dan menjualnya dengan harga murah ke pemain golf di sekitar lapangan golf tersebut. Pada umur 14 tahun, saat Buffet masih duduk di bangku SMA, dia memulai bekerja sehingga memiliki uang sebesar $1.200 untuk membeli 40 ha tanah pertanian yang akhirnya dia sewakan pada petani lokal. Dari sini dia sudah menciptakan passive income dari sewa lahan. Perusahaan yang dibelinya selalu diperbaiki sebaik mungkin, fundamental bisnisnya ditingkatkan sehingga kinerja keuangannya mengkilat.

Comments